Sambutan Ketua Sekolah Tinggi Hukum Indonesia Jentera dalam Wisuda Sarjana Keempat dan Penerimaan Mahasiswa Baru
Para sarjana hukum baru dan para mahasiswa baru STH Indonesia Jentera (Jentera) yang saya banggakan. Para Dosen, Pendiri, Penyantun, Anggota Senat dan Pengurus Jentera, serta para Ketua dan anggota Badan Pembina, Badan Pengawas dan Badan Pengurus Yayasan Studi Hukum Kebijakan Indonesia yang sangat saya hormati. Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara yang mengikuti acara Wisuda Sarjana dan Penerimaan Mahasiswa Baru Jentera ini, khususnya para orang tua atau wali para sarjana dan mahasiswa baru Jentera.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, salam sejahtera dan salam sehat untuk kita semua.
Ibu, Bapak, dan Saudara-saudara, kami di Jentera memulai Semester Gasal 2022-2023 ini dengan perasaan sangat berat dan duka yang mendalam. Inna lilahi wa inna lillaihi rajiun, telah meninggalkan kita semua, menghadap Sang Khalik, Prof. Erman Rajagukguk S.H., LL.M., PhD., Ketua Senat Guru Besar Jentera, pada 23 Agustus 2022 yang lalu. Almarhum juga merupakan pendiri Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia (PSHK) dan STH Indonesia Jentera, yang kita semua cintai dan hormati. Profesor Erman Rajagukguk adalah guru, pendidik, dan mentor sejati bagi banyak akademisi, para pemegang jabatan penting di pemerintahan dan lembaga negara, sektor swasta dan praktisi atau profesional hukum di seluruh penjuru nusantara. Almarhum juga memegang peran kunci dalam proses reformasi hukum di masa reformasi, dan mengabdikan diri sepenuhnya untuk dunia pendidikan hukum tanpa mengenal lelah dan tanpa pamrih apa pun, sejak awal kariernya sampai meninggal dunia pada bulan lalu. Jejak pengabdiannya pada perubahan hukum di Indonesia, jasanya mendidik dan mengentaskan banyak akademisi dan praktisi hukum di Indonesia, akan tetap tertoreh dengan tapak yang dalam. Selamat jalan sahabat, jasamu sungguh abadi. Saya pribadi percaya bahwa Prof. Erman Rajagukguk tidak tergantikan peran dan kontribusinya untuk kita semua, khususnya dunia hukum dan pendidikan. Saya juga percaya bahwa banyak di antara kita, khususnya pendidik dan juris muda di lingkungan Jentera, yang akan meneruskan dengan baik kerja-kerja Almarhum di bidang reformasi hukum dan pendidikan hukum yang bermakna bagi kemajuan bangsa.
Ibu, Bapak, dan Saudara sekalian, jika Prof. Erman masih ada sekarang ini, dan berada di antara kita, mungkin dia tidak akan membiarkan kita larut dalam kesedihan. Dia akan mengingatkan kita semua untuk tidak bermental kerupuk! Dia akan meminta kita bangkit dan meneruskan semua yang diperjuangkan Almarhum, termasuk memberikan pendidikan hukum terbaik untuk generasi perubahan.
Hari ini merupakan hari yang luar biasa istimewa bagi kita semua, terutama bagi para sarjana hukum baru dan mahasiswa baru Jentera, dan tentunya bagi segenap sivitas akademika Jentera.
Tiga tahun hampir berlalu sejak pandemi dan resesi menghantam dunia, termasuk Republik ini. Perang di Ukraina menambah penderitaan, bukan saja untuk yang berperang, tetapi semua warga dunia yang terdampak karenanya. Dalam semua keterbatasan yang memprihatinkan kita semua, khususnya dunia pendidikan, hari ini kita mendapat limpahan rahmat Allah SWT dengan berhasil meluluskan empat belas sarjana hukum baru, dan menerima 26 (dua puluh enam) mahasiswa baru, yang merupakan angkatan kedelapan Jentera. Dari 26 (dua puluh enam) mahasiswa baru tersebut, kami memberikan beasiswa Jentera untuk 3 (tiga) mahasiswa, beasiswa Integritas untuk 4 (empat) mahasiswa, dan beasiswa Munir Said Thalib untuk 1 (satu) mahasiswa. Perkenankan kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tulus atas donasi para donatur yang memungkinkan kami meneruskan program beasiswa untuk para mahasiswa penerima beasiswa, mereka yang berpotensi besar untuk melakukan perubahan untuk perbaikan negeri ini.
Keberhasilan ini bukan hal yang mudah dicapai, karena membutuhkan kerja keras, dedikasi, dan pengorbanan yang tidak kecil dari para pendidik, tenaga pendidik, dan tentunya para mahasiswa, yang harus bergulat dengan keterbatasan bergerak dan bertatap muka, beradaptasi dengan teknologi baru agar bisa tetap belajar, mengajar, berkarya dan berprestasi secara virtual, padahal kita semua masih berada di tengah bahaya pandemi yang juga harus disikapi dengan ekstra hati-hati. Hal demikian harus dijalani sambil juga mengurus keluarga yang juga harus bekerja dan belajar di rumah, sementara mereka juga harus mencukupi kebutuhan hidup yang harus terus dipenuhi. Kami di Jentera bersyukur semua hambatan dan tantangan tersebut bisa kami lalui selama lebih dari dua setengah tahun terakhir ini.
Ke depan, tantangan yang dihadapi oleh dunia pendidikan hukum juga jauh dari ringan. Pendidikan hukum di Indonesia, dan di mana pun di dunia, menghadapi tren tantangan yang tidak jauh berbeda.
Pertama, sebagaimana Ibu, Bapak dan Saudara ketahui, ilmu hukum selain merupakan ilmu dasar juga merupakan ilmu terapan, yang terkait dengan begitu banyak aspek kehidupan, baik kehidupan kenegaraan, pemerintahan, dunia usaha, kehidupan bermasyarakat, keluarga dan individu, dan interaksi di antara mereka semua. Dengan pandemi, resesi, dan perang Rusia-Ukraina yang kita tidak tahu kapan akan berakhir, maka semua aspek kehidupan tersebut terdampak dan berubah dengan cepat. Semua bidang kehidupan tersebut terdisrupsi. Tidak bisa dihindari, bahwa pendidikan hukum, harus tanggap dan harus tetap relevan dengan semua perubahan itu. Perubahan-perubahan besar juga harus kami lakukan di Jentera, termasuk perubahan pada infrastruktur pendidikan, metode, dan proses pendidikan yang lebih banyak menggunakan teknologi maju, kesiapan tenaga pengajar atau dosen dan tenaga pendidikan dalam menyesuaikan diri dengan perubahan, bahan atau materi ajar yang bisa merespons dengan tepat perubahan yang terjadi baik di dalam maupun luar negeri, dan tentunya kolaborasi dengan mitra kerja, dunia kerja dan pemangku kepentingan yang lebih efektif, untuk menjadikan pendidikan hukum, luaran serta hasilnya lebih tepat menjawab kebutuhan dunia kerja yang nyata.
Kedua, terdapat banyak pilihan yang harus dilakukan oleh dunia pendidikan hukum untuk bagaimana menggunakan metode yang paling tepat untuk sistem pengajaran dan pembelajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang lebih tepat sasaran dan efektif. Terlalu banyak di masa lampau sistem pengajaran dan pembelajaran yang menjadikan sarjana hukum kita gagap dan gamang saat terjun ke masyarakat, dunia yang nyata. Kami, kita, di Jentera, tidak dirancang seperti pabrik yang menghasilkan produk jadi dan siap pakai, atau tepatnya juris jadi dan siap pakai. Jentera memberikan dasar-dasar ilmu hukum yang kokoh, memberikan kerangka berpikir yang luas dan inklusif, memberikan sikap gigih dan persistensi untuk memperjuangkan perubahan demi kebaikan, serta memberikan dasar moral dan etika untuk ikut membangun jati diri dan peradaban bangsa. Dari survei yang kami lakukan terhadap lulusan Jentera yang sudah memasuki dunia kerja, walaupun jumlahnya belum banyak, ternyata usaha kami di Jentera mulai menampakkan hasilnya. Mereka mulai menanamkan dan menyebarkan nilai-nilai integritas Jentera di lingkungan kerja dan sosialnya, dan dengan semakin banyaknya Jentera meluluskan sarjana hukum baru, semoga semakin besar dan nyata juga dampaknya terhadap perubahan-perubahan di masyarakat yang kita cita-citakan bersama.
Ketiga, kita semua maklum, dengan keprihatinan yang tinggi, bahwa pandemi, resesi dan peperangan membawa dampak negatif berupa menurunnya kualitas demokrasi, penghargaan terhadap hak asasi manusia, termasuk penghargaan atas segala perbedaan dan perlakuan non-diskriminatif, dan menurunnya kegiatan ekonomi produktif yang menghambat pertumbuhan dan pembangunan yang berdampak pada kesejahteraan rakyat. Turunnya kegiatan ekonomi juga berdampak terhadap kemampuan dunia pendidikan dalam memperoleh dan menyediakan pendanaan untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Gejala ini mendunia, juga terjadi di Indonesia. Governansi atau tata kelola yang baik, publik maupun dunia usaha, mulai banyak ditinggalkan karena kita mendahulukan keselamatan, kesehatan, dan pemulihan ekonomi. Kalau ditinjau dari semua prioritas yang ada, hal demikian tampak dan mungkin memang wajar dan sangat manusiawi, tetapi kalau kita melihat lebih dalam lagi, maka kita akan melihat bahaya yang sesungguhnya lebih besar dan dalam lagi. Kita akan dipaksa untuk memulai lagi semua upaya mendasar untuk membangun Sistem Integritas Nasional, memperbaiki infrastruktur kenegaraan, dan menyiapkan ribuan orang-orang yang baik dan amanah untuk mengisi ujung tombak pemerintahan, lembaga-lembaga negara, sektor swasta, dunia profesi, dan organisasi masyarakat sipil. Dengan proyeksi ke depan seperti yang digambarkan itu, perubahan paradigma pendidikan hukum menjadi suatu keniscayaan. Upaya ini seperti kembali ke titik nol reformasi, tetapi dengan pengalaman kita mengalami hal yang mirip pada awal reformasi, semoga kita semua diberi kekuatan, ketekunan, dan kesabaran untuk melalui proses ini. Jentera pasti akan ikut ambil bagian dalam upaya ini dan menjadikan pendidikan hukum yang relevan sebagai agenda utama mengawal perubahan.
Para sarjana hukum Jentera yang baru saja lulus, sebagai pimpinan dan atas nama semua pengurus dan pengajar Jentera, saya ucapkan selamat atas keberhasilan Anda semua menempuh pendidikan hukum di Jentera dengan baik, di tengah kondisi yang serba sulit dan tidak pasti ini. Kesulitan dan keberhasilan Anda melalui masa-masa sulit ini merupakan ujian pertama yang sudah kalian lalui dengan baik.
Ke depan, seperti yang saya coba gambarkan tadi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat. Tidak ada yang pasti. Seperti yang banyak dikatakan para pemikir besar, “yang pasti dalam kehidupan ini adalah ketidakpastian.”
Dengan bekal ajaran tentang ilmu dasar, ajaran kegigihan atau sikap resiliensi, dan komitmen penuh pada kepentingan publik, saya percaya setiap orang dari Anda semua akan berhasil dalam menggapai cita-cita Anda, cita-cita kita bersama, dan berkiprah di masyarakat dengan tetap mengacu pada nilai-nilai integritas Jentera.
Bagi para mahasiswa baru Jentera, saya ucapkan selamat datang di komunitas Jentera, suatu komunitas yang membawa harapan bahwa suatu hari nanti, Anda akan menjadi bagian penting dari perubahan-perubahan yang kita inginkan bersama. Kami di Jentera akan menjamin bahwa pendidikan di sekolah ini akan dijalankan dengan memegang teguh prinsip-prinsip Good University Governance, perlakuan yang setara, proses belajar mengajar, dan pergaulan serta hubungan dengan dosen dan sesama mahasiswa yang aman, menyenangkan, dinamis, dan mengutamakan mutu tinggi, sesuai dengan misi diferensiasi Jentera, dan pastinya akan selalu relevan dengan semua aspek kehidupan yang terus berubah ini.
Kepada para pengajar, tenaga kependidikan, pendiri, anggota Senat, penyantun, penasehat, pembina, pengawas dan pengurus, serta para donatur, mitra kerja, pendukung, dan semua pemangku kepentingan Jentera, saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga atas dukungannya yang lalu maupun di masa datang, yang sangat bermakna bagi kami,. Semoga kami dapat melaksanakan kepercayaan yang diberikan dengan penuh amanah. Terakhir, saya ucapkan terima kasih dan penghargaan kami kepada Bapak Prof. Dr. H. Azyumardi Azra M.Phil., M.A., CBE, yang telah berkenan untuk memberikan orasi ilmiah dalam acara ini, yang pastinya akan sangat mencerahkan untuk sarjana dan mahasiswa baru Jentera serta kita semua yang hadir dalam acara ini.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Jakarta, 8 September 2022
Ketua Sekolah Tinggi Hukum Indonesia Jentera
Arief T. Surowidjojo S.H.,LL.M.