preloader

Presentasi Penilaian Kinerja MBKM 2025

Mahasiswa Jentera Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MKBKM) mengikuti presentasi penilaian kinerja pada Rabu (15/1/2025) secara daring. Program MBKM ini diselenggarakan dalam dua bentuk kegiatan, yaitu magang dan dan proyek kemanusiaan selama tiga hingga empat bulan.

Program MBKM kali ini diikuti oleh 13 mahasiswa Jentera yang terdiri dari 8 mahasiswa yang mengikuti Program Magang dan 5 mahasiswa yang melaksanakan Proyek Kemanusiaan. Program Magang dilaksanakan di lembaga ternama yang menjadi telah mitra seperti firma hukum Assegaf Hamzah & Partners, Armand Yapsunto Muharamsyah & Partners, AMAR, Surowidjojo & Co., dan Hukumonline.com. Sementara, Proyek Kemanusian yang diselenggarakan berupa studi baseline, diskusi publik dengan korban pelanggaran HAM, pendidikan berbasis komunitas untuk kelompok minoritas, workshop anti-korupsi, dan pelatihan jurnalistik.

Penilaian kinerja mahasiswa dilaksanakan dengan pemaparan laporan program dan evaluasi oleh tim dosen Program MBKM yang terdiri dari Asfinawati, Fajri Nursyamsi, Muhammad Faiz Aziz, dan Rizky Argama. Proses penilaian meliputi beberapa komponen yakni inisiatif, kemampuan analisis, keterampilan hukum yang terkait dengan penugasan, profesionalitas, kemampuan komunikasi, kemampuan bekerja dalam tim, dan hasil pekerjaan.

Tim Dosen Program MBKM Fajri Nursyamsi menuturkan bahwa presentasi penilaian kinerja Program MBKM ini merupakan sarana berbagi informasi dan pengetahuan yang telah diperoleh selama berlangsungnya program.

Peserta Program MBKM Aliya Lintang Putri menyampaikan bahwa pengalaman magang di Surowidjojo & Co, khususnya dalam penyusunan legal memorandum, memiliki korelasi yang sangat erat dengan berbagai mata kuliah hukum perdata yang telah dipelajari di STH Indonesia Jentera.

Setelah mengikuti magang atau proyek kemanusiaan, mahasiswa peserta Program MBKM akan menyusun tugas akhir sebagai syarat kelulusan.