Sekolah Tinggi Hukum Indonesia Jentera menyelenggarakan Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2024/2025 dan Wisuda Sarjana Tahun Akademik 2023/2024 pada Selasa (3/9/2024) di Jakarta.
Pada wisuda keenam ini, terdapat 11 wisudawan lulus dengan pujian, 5 wisudawan lulus dengan sangat memuaskan, dan 2 wisudawan lulus dengan memuaskan. Jentera juga menerima 25 mahasiswa baru yang merupakan angkatan kesepuluh Jentera. Dari 25 mahasiswa baru tersebut, Jentera memberikan Beasiswa Jentera untuk 12 mahasiswa dan Beasiswa Sinergi DDTC untuk satu mahasiswa. Sementara itu, 12 mahasiswa lolos lainnya seleksi melalui Jalur Umum. Seluruh mahasiswa baru Jentera telah melalui tiga tahapan seleksi yang ketat dalam proses penerimaan mahasiswa baru, yaitu seleksi berkas, tes tertulis yang terdiri dari ujian Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Logika, serta wawancara.
Ketua STH Indonesia Jentera, Arief T. Surowidjojo mengajak mahasiswa baru untuk tidak hanya belajar pasal dan substansi hukum, tetapi juga belajar kehidupan—kehidupan dalam bidang hukum dan pemerintahan, peradilan, legislasi, korporasi, organisasi masyarakat sipil, dan kehidupan sosial dan bermasyarakat, dan seluruh dinamika yang terjadi dalam kehidupan-kehidupan tersebut. “Kenikmatan berkuliah di Jentera harus dimaknai sebagai pembelajaran akademik dan kehidupan yang mungkin hanya Saudara alami sekali seumur hidup dan karenanya harus Saudara manfaatkan sebaik-baiknya,” ungkap Arief.
Arief juga berpesan untuk para wisudawan yang lulus pada saat krisis konstitusi seperti saat ini dapat memegang teguh nilai-nilai Jentera dan dapat berkontribusi untuk melakukan perubahan besar. “Saudara-Saudara lulus pada saat penguasa yang merusak konstitusi akan segera berganti dengan penguasa yang pernah menjadi bagian dari Orde Baru yang korup dan tidak lepas dari jejak pelanggaraan hak asasi manusia berat. Inilah saat yang paling tepat untuk memulai perubahan baru, memberi energi baru pada proses reformasi kita yang dipaksa berhenti,” tegas Arief.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi Prof. Saldi Isra menyampaikan orasi ilmiah yang menceritakan perjuangannya dalam menempuh studi hukum hingga menjadi Hakim Konstitusi. Prof. Saldi juga membagikan cara membangun karakter pembaru hukum, yaitu dengan rutin berdiskusi, menulis, berpikir secara analitis, mempelajari isu-isu hukum melalui putusan pengadilan, memahami sejarah hukum Indonesia dan perkembangan hukum di tengah arus globalisasi, dan menjunjung tinggi integritas.
Dalam wisuda kali ini, STH Indonesia Jentera juga memberikan penghargaan kepada tiga wisudawan terpilih. Pertama, Osan Ramdan menjadi Wisudawan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Tertinggi dengan IPK 3,90. IPK yang diraih Osan merupakan yang tertinggi dari enam kali wisuda yang diselenggarakan oleh Jentera.
Kedua, Ravina Isnar terpilih menjadi Wisudawan Berprestasi. Selama berkuliah, Ravina meraih beberapa penghargaan antar lain adalah Juara II Lomba Debat Jambore Klinik Etik Komisi Yudisial 2023, Harapan I Legal Opinion UNISSULA Law Fair II 2022, dan Naskah Terbaik Marvelaw UNNES Competition 2022.
Sementara, Penulis Skripsi Terbaik diberikan kepada Ayu Kusuma Pertiwi dengan skripsinya yang berjudul “Analisis Hubungan antara Rakyat dan Negara Ditinjau dari Pengaturan Pajak Pertambahan Nilai pada UndangUndang No. 7 Tahun 2021 Tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan me-nurut Perspektif Constitutional Contractarianism”. Skripsi terbaik dipilih berdasarkan beberapa komponen penilaian seperti kesatuan gagasan, konteks dan orisinalitas gagasan, penggunaan teori dan konsep dalam analisis, pengacuan dan ketelitian, serta presentasi akhir.