Sekolah Tinggi Hukum Indonesia Jentera menyelenggarakan Sidang Senat Akademik Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2020/2021 dan Wisuda Sarjana Tahun Akademik 2019/2020 pada Sabtu (12/9/2020) di Jakarta. Acara tersebut diselenggarakan secara daring dikarenakan pembatasan kegiatan tatap muka akibat pandemi Covid-19.
Meski diselenggarakan secara daring, kegiatan tersebut tetap berlangsung secara khidmat dan haru. Sebanyak 18 wisudawan, dengan delapan diantaranya lulus dengan pujian dan 25 mahasiswa baru dilantik dalam Sidang Senat Akademik tahun ini.
Pada tahun ini, tidak kurang dari 270 berkas pendaftaran diterima oleh panitia seleksi. Mereka yang berkeinginan mendalami ilmu hukum dalam kerangka nilai-nilai Jentera tersebar dari 213 berkas pendaftar beasiswa Jentera, 22 berkas untuk beasiswa Munir Said Thalib, dan 35 orang dari jalur umum. Mereka berasal dari 30 provinsi dan 149 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Hadir dalam Sidang Senat Akademik tersebut Ketua dan Anggota Senat Akademik, Pendiri, Dewan Penyantun serta Pengajar STH Indonesia Jentera, Pengurus Yayasan Studi Hukum dan Kebijakan (YSHK), Pengurus Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK), pemberi beasiswa, mitra kerja, dan orang tua wisudawan.
Sidang Senat Akadmik kali ini juga diisi dengan Pidato Wisuda oleh Pendiri Narasi dan Duta Baca Indonesia, Najwa Shihab. Dalam pidatonya yang berjudul “Tanggung Jawab Kepublikan Seorang Sarjana Hukum”, Najwa menuturkan bahwa gelar sarjana hukum merupakan alarm yang terus menerus mengingatkan dirinya untuk selalu berdisiplin dengan asas, standar, dan etika. Lebih lanjut, Najwa mengingatkan bahwa kualitas eksistensial kita sebagai warga negara dan sarjana hukum akan diuji ketika dihadapkan pada pilihan kenyamanan individual dan peran kepublikan.
Dalam sambutannya, Ketua STH Indonesia Jentera Yunus Husein berpesan kepada para wisudawan untuk memberikan kemampuan terbaik kalian dalam menjalankan peran di masyarakat. Sebagai pembelajar seumur hidup, Yunus Husein mengingatkan para lulusan untuk selalu belajar dari siapa saja dan dari mana saja.
Untuk mahasiswa baru yang pada tahun ini akan menggunakan metode blended learning, yaitu metode yang menggabungkan antara perkuliahan online dan tatap muka, Yunus Husein mengingatkan bahwa sejak awal berdiri, yang utama dari Jentera bukanlah sarana bangunan fisik yang megah, melainkan gagasan dan orang-orangnya.
Oleh karena itu, pergunakanlah kesempatan ini dengan sebaik-baiknya, karena tidak semua orang mendapat kesempatan untuk menikmati pendidikan sampai jenjang yang tinggi. Belajarlah dengan tekun, selalu bersikap kritis, terbuka, bersemangatlah dalam menuntut ilmu, serta selalu menjunjung tinggi etika dan moral akademik.