Sekolah Tinggi Hukum (STH) Indonesia Jentera memperkuat kolaborasi dengan Indonesian Center for Environmental Law (ICEL), organisasi non-pemerintah yang bekerja untuk terwujudnya keadilan lingkungan. Sebelumnya, STH Indonesia Jentera dan ICEL telah bekerja sama dalam Program Magang dan pengajaran mata kuliah Hukum Lingkungan. Penguatan kolaborasi tersebut ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Pengembangan Kurikulum Hukum Perubahan Iklim dalam rangka ulang tahun ICEL ke-30 bersama dengan delapan universitas lain pada Kamis (24/8/2023) di Jakarta.
Penandatanganan Nota Kesepahaman ini dilandasi perkembangan masuknya ilmu perubahan iklim dalam fokus penyusunan hukum dan kebijakan melalui disahkannya berbagai regulasi dan kebijakan yang mengatur terkait mitigasi dan adaptasi perubahan iklim serta masuknya isu perubahan iklim dalam adjudikasi melalui banyaknya kasus-kasus litigasi perubahan iklim di berbagai negara, termasuk di Indonesia.
Ketua STH Indonesia Jentera, Arief T. Surowidjojo menyambut baik kerja sama dengan ICEL karena akan mendukung sivitas akademika Jentera untuk membentuk kurikulum, bahan ajar, target capaian kualitas akademis, dan hasil luaran pendidikan di bidang hukum lingkungan. “Kerja sama ini akan membuka secara luas akses Jentera kepada hasil riset, penelitian lapangan, analisis, dan advokasi yang telah dijalankan ICEL selama tiga dekade terakhir,” ungkap Arief.
Arief menambahkan bahwa masalah lingkungan termasuk masalah perubahan iklim, pemanasan bumi, dan upaya-upaya untuk mengerem bencana itu dengan kebijakan target “net zero emission” bagi semua negara sudah sangat mendesak. Jentera sebagai kampus pembaru hukum sudah sejak awal menaruh perhatian besar terhadap isu lingkungan. Hukum lingkungan menjadi salah satu mata kuliah penting. Bagi Jentera, hukum lingkungan bukan hanya dianggap sebagai suatu mata kuliah, tetapi jauh lebih penting dari itu, yaitu sebagai upaya menggugah kesadaran mahasiswa akan hari depan kita yang suram bila lingkungan rusak. Butuh ratusan bahkan ribuan tahun untuk memperbaiki lingkungan yang rusak. Kasus-kasus hukum lingkungan yang menarik menjadi bahasan panas di diskusi-diskusi kelas. Tarik menarik kepentingan memelihara lingkungan untuk masa depan, kepentingan penguasa dan dunia usaha, nasib buruh, dan masyarakat terdampak, menjadi isu sentral dalam diskusi-diskusi kelas.
Kerja sama antara Jentera dan ICEL akan berlangsung selama dua tahun ke depan yang meliputi pengembangan materi ajar atau kurikulum terkait hukum perubahan iklim, riset bersama mengenai hukum dan kebijakan lingkungan, dan penyelenggaraan diskusi maupun seminar terkait perubahan iklim.