Sekolah Tinggi Hukum Indonesia Jentera menyelenggarakan Sidang Senat Akademik Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2019-2020 dan Wisuda Sarjana Tahun Akademik 2018-2019 pada Rabu (11/9/2019) di Jakarta. Sesuai dengan agendanya, kegiatan tersebut diisi dengan prosesi pelantikan mahasiswa baru yang meliputi pemakaian jas almamater dan pembacaan janji mahasiswa, serta seremoni pelantikan dan pembacaan janji wisudawan. Sebanyak 18 wisudawan dengan enam diantaranya lulus dengan pujian dan 20 mahasiswa baru dilantik dalam agenda Sidang Senat Akademik tersebut.
Pada tahun ini, tidak kurang dari 255 berkas pendaftaran diterima panitia seleksi. Mereka yang berkeinginan mendalami ilmu hukum dalam kerangka nilai-nilai Jentera tersebar dari 230 berkas pendaftar beasiswa Jentera, 18 berkas untuk beasiswa Munir Said Thalib, dan 7 orang dari jalur umum mewakili sejumlah 30 provinsi dan 140 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Hadir dalam Sidang Senat Akademik tersebut Ketua dan Anggota Senat Akademik, Pendiri, Dewan Penyantun serta Pengajar STH Indonesia Jentera, Pengurus Yayasan Studi Hukum dan Kebijakan (YSHK), pemberi beasiswa, mitra kerja dan orang tua wisudawan. Beberapa tokoh juga hadir seperti Ketua PPATK, Kiagung Akhmad Badaruddin; Istri Alm. Munir, Suciwati; dan Hakim Konstitusi periode 2008-2018, Maria Farida Indrati, yang juga didapuk untuk memberikan orasi ilmia dengan tema “Sarjana Hukum ang Paripurna di Bidangnya.”
Dalam sambutannya, Ketua STH Indonesia Jentera, Yunus Husein, tidak luput untuk memberikan beberapa nasehat bagi para mahasiswa baru dan wisudawan. Untuk mahasiswa baru, Yunus Husein berpesan, bahwa perjalanan intelektual telah dimulai dan dibutuhkan sikap kritis, keterbukaan serta semangat dalam menuntut ilmu guna mencapai cita-cita pembaruan hukum dan penguatan masyarakat. Kepada para wisudawan, ia juga mengamanatkan untuk tetap memegang erat nilai-nilai Jentera, terutama kolaborasi dan berkontribusi dalam membangun negeri.
Agenda Sidang Senat Akademik juga diisi dengan orasi ilmiah yang dibawakan oleh Hakim Konstitusi periode 2008-2018, Maria Farida Indrati. Dalam orasinya, Maria Farida, menjabarkan perihal tantangan yang akan didapatkan oleh para sarjana hukum selepas dari bangku perkuliahan. Ia tak lupa juga berpesan kepada para wisudawan, untuk dapat berkontribusi terhadap penyelesaian permasalahan di masyarakat, apapun profesi yang nanti akan digeluti.
Pada akhir rangkaian kegiatan, diselenggarakan acara ramah tamah keluarga besar STH Indonesia Jentera. Acara ramah tamah tersebut juga dimeriahkan oleh penampilan Sudut Jentera dan Indie Art Wedding.