Pada Hari Musik Nasional kali ini, kami berkolaborasi dengan musisi dan penulis lagu Ananda Badudu yang memilih lagu-lagu yang memiliki semangat kemerdekaan. Tak hanya sekadar memilih lagu, Ananda juga bercerita tentang WR Supratman, pencipta lagu Indonesia Raya yang tanggal lahirnya diperingati sebagai Hari Musik Nasional.
______________
Oleh Ananda Badudu
Tanggal 9 Maret kini lazim diperingati sebagai Hari Musik Nasional. Penetapan tanggal itu disesuaikan dengan hari lahir Wage Rudolf Supratman, komponis cum jurnalis pencipta Indonesia Raya, lagu nasional Republik Indonesia.
Lagu Indonesia Raya boleh jadi dikenal dan dihafal oleh ratusan juta orang Indonesia, tapi kisah hidup WR Supratman dan cerita-cerita bagaimana sampai lagu itu tercipta barangkali hanya diketahui segelintir peminat sejarah saja.
Saat pertama kali mengumandangkan Indonesia Raya di tahun 1928, WR Supratman berusia 25 tahun. WR Supratman muda saat itu sebenarnya cuma ingin jadi musisi saja, tapi kebutuhan hidup menuntut dia untuk mencari pekerjaan. Tertambatlah ia di Sin Po, bekerja saban hari sebagai wartawan.
Gara-gara rajin liputan kongres-kongres gerakan pemuda, jiwa anti-kolonialismenya bergelora dan melahirkan inspirasi-inspirasi musikal yang tak lagi bisa ia bendung. Ia harus menciptakan lagu untuk Indonesia yang mampu merangkum semangat pemuda untuk merdeka!
Hingga suatu hari, di akhir Oktober 1928, WR Supratman mengajukan diri untuk memainkan Indonesia Raya secara instrumental, dengan biola saja. Panitia Kongres Pemuda Kedua setuju. Lagu itu pun dikumandangkan.
Susul menyusul koran-koran memberitakan lahirnya lagu Indonesia Raya. WR Supratman melengkapi lirik untuk disiarkan oleh berbagai media. Lagu Indonesia Raya pun beredar luas dan sejak saat itu Supratman memulai fase hidup baru sebagai buronan polisi Hindia-Belanda.
Ia menjadi pelarian sekian tahun karena lagu-lagu yang ia ciptakan. Demi kabur dari intaian intelijen, ia kerap berpindah kota. Dari Jakarta, pindah ke Cimahi, kemudian Surabaya. Lama kelamaan kesehatannya menurun, hingga akhirnya meninggal pada 1938, tujuh tahun sebelum Indonesia merdeka.
Lagu yang merangkum semangat kemerdekaan di tanah nusantara tentu tak hanya Indonesia Raya. Ada banyak lagu-lagu lain tercipta justru di era Indonesia modern: sudah berdiri sebagai negara berdaulat, tapi berbagai kemelut dalam negeri justru melahirkan aspirasi gerakan dan kemerdekaan dari berbagai kelompok masyarakat.
Lagu-lagu di bawah ini adalah sekian di antaranya. Meski tercipta dalam konteks yang berbeda, ia punya semangat yang sama dengan Indonesia Raya. Bagaimana pun nasib lagu itu hari ini, ia lahir dari pencipta yang mendambakan kebebasan, kemerdekaan, dan lepas dari penjajahan, sebagaimana adanya WR Supratman. Selamat Hari Musik Nasional!